food commodities

SAWI (Brassica rapa var. Parachinensis L.)


Sejarah Tanaman Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis L.)
Sawi  merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur sayuran yang di menfaatkan daun-daun yang masih muda. Daun sawi sebagai makanan sayuran memiliki macam-macam manfaat dan kegunaan dalam kehidupan masyarakat seharihari. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Selain itu sawi juga digemari oleh konsumen karena memiliki kandungan pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Ada dua jenis caisin/sawi yaitu sawi putih dan sawi hijau. Daerah asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok dan Asia Timur, konon di daerah Tiongkok, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi kewilayah Indonesia diduga pada abad XIX. Bersamaan dengan lintas perdagangan jenis sayuran sub-tropis lainnya, terutama kelompok kubiskubisan. Daerah pusat penyebaran sawi antara lain Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang dan Tosari. Terutama daerah yang mempunyai ketinggian diatas 1.000 meter dari permukaan laut.
Kandungan Gizi Sawi 
Bagian Sawi  yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Sawi = 20 kkal
Jumlah Kandungan Protein Sawi  = 1,7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Sawi  = 0,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Sawi  = 3,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Sawi  = 123 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Sawi  = 40 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Sawi  = 1,9 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Sawi  = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Sawi  = 0,04 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Sawi  = 3 mg
Jenis jenis sawi
                                               Sawi Putih,
merupakan tanaman yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena memiliki rasa yang enak. Tanaman ini cocok dibudidayakan di daerah yang kering. Sawi jenis ini memiliki daun yang lebar dan berwarna hijau tua, tangkainya panjang dan halus, serta batangnya pendek dan bersayap




                                          Sawi Hijau,
mempunyai ukuran lebih kecil dari pada sawi putih. Sawi jenis ini memiliki daun yang lebar dan berwarna hijau tua, tangkai daun agak pipih dan berbatang pendek. Tanaman ini cocok dibudidayakan di daerah kering tetapi cukup pengairannya. 
                                                                                                              Sawi Huma,
disebut sawi huma karena tanaman ini akan tumbuh baik jika ditanam ditempat-tempat yang kering seperti tegalan dan huma. Sawi jenis ini memiliki daun sempit, panjang dan berwarna hijau keputihan, memiliki batang kecil namun panjang dan tangkainya berukuran sedang dan bersayap. Tanaman ini sebaiknya ditanam setelah musim penghujan, karena sifatnya yang tidak tahan terhadap 
                                              genangan air.
                                               Caisim,
merupakan jenis sawi yang paling banyak dijual di pasar. Sawi jenis ini emiliki daun lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Memiliki rasa yang renyah, segar, dengan sedikit rasa pahit sehingga sangat cocok ditumis dan sebagai campuran bakso, mie ayam dan restoran Cina. 
                                              Sawi Keriting,
sesuai namaya sawi jenis ini memiliki daun yang keriting dan berwarna hijau. Tangkainya berwarna putih.





sources
Haryanto, Eko. 2007. "Sawi & Selada". Jakarta: Niaga Swadaya
https://klinikgizi.com/2016/03/20/sayur-sawi-kandungan-gizi-dan-manfaat-kesehatan/
http://agropage.blogspot.co.id/2016/08/jenis-jenis-tanaman-sawi.html

SELADA(Lactuca sativa)

Sejarah selada
selada adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika.Tanaman selada diduga berasal dari Asia Barat. Berawal dan kawasan Asia Barat dan Amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbagai negara. Daerah penyebaran tanaman selada di antaranya adalah Karibia, Malaysia, Afrika Timur, Tengah dan Barat, serta Filipina.

Manfaat Selada

Membantu Proses Pertumbuhan
Manfaat selada yang pertama ialah karena kandungan proteinnya yang memang diketahui sangat tinggi. Kandungan protein dari daun selada ini tentu akan sangat bermanfaat untuk tubuh, mengingat tubuh setiap hari membutuhkan protein untuk memperbaiki sel-sel yang rusak serta bermanfaat untuk pertumbuhan tubuh pada anak-anak.
Membantu Mengobati Diabetes
Daun selada juga sangat baik dalam kandungan gula, karena kandungan gulanya yang rendah. Hal ini tentu sangat berguna, mengingat kandungan gula yang tinggi dapat membahayakan kesehatan. Apabila para penderita diabetes daun selada ini, tidak perlu khawatir mengenai kandungan gula. Daun selada memiliki kandungan gula yang rendah dan aman untuk dikonsumsi dalam jumlah besar sekalipun.
Dapat Menambah Darah
Daun selada pun ternyata memiliki manfaat bagi mereka yang mengalami permasalahan karena kekurangan darah. Daun selada yang selama ini hanya dikenal sebagai lalapan untuk makanan pendamping saja, terbukti memiliki kandungan zat besi yang tinggi seperti yang juga ditemui pada manfaat bayam. Hal ini dapat dijadikan penambah darah, bagi orang yang memiliki masalah pada kekurangan darah yang disebabkan karena rendahnya zat besi yang dikonsumsi.
Mencegah Sariawan
Daun selada yang cukup mudah untuk nda temukan, ternyata juga dapat mencegah sariawan yang kerap kali melanda Anda yang kekurangan vitamin C. Daun selada mengandung manfaat vitamin C yang cukup tinggi sehingga sangat mampu sebagai salah satu sumber vitamin C untuk dikonsumsi sehari-hari.

Jenis jenis selada
Lollo verde

Di Indonesia, dikenal juga dengan sebutan selada keriting. Memiliki daun yang ramping dengan bagian ujung bergelombang. Tulang daunnya empuk,  berwarna putih. Biasanya daun selada keriting ini berwarna hijau muda hingga kuning muda. Cita rasanya netral,  cocok  dipadukan dengan beragam dressing.



Lollo rosso

Berada pada kategori yang sama dengan selada keriting. Bedanya, jenis dedaunan ini ujungnya berwarna kemerahan. Teksturnya lembut, namun tetap renyah. Dipercaya mengandung antioksidan jenis quercetin yang tinggi. Kerap digunakan sebagai campuran dalam mesclun.



Iceberg lettuce  (Head lettuce)

Kerap disebut selada bokor. Merupakan jenis selada dengan bonggol yang besar dengan lembaran daun berlapis-lapis yang padat. Teksturnya renyah dengan cita rasa segar. Di beberapa negara Er

opa, selada jenis ini hanya bisa ditemukan pada musim panas. Setelah dipanen, selada bokor harus segera dikonsumsi karena daya tahannya hanya sekitar 24 jam.
Bentuknya lebih mirip kol, dengan lembaran-lembaran daun yang saling bertumpuk rapat dan padat.

Cos/Romaine lettuce

Dipasarkan dengan nama yang sama di sini. Aslinya berasal dari Pulau Kos di Yunani. Daunnya lebar berwarna hijau dengan bentuk oval memanjang. Menjadi dasar untuk pembuatan cesar salad yang tersohor.  
sekilas mirip sawi putih. Romaine lettuce atau yang lebih dikenal cos merupakan lettuce yang paling digemari dalam bentuk hidangan salad.

Boston lettuce/Escarole

Disebut juga selada batavia. Memiliki bonggol di bagian pangkalnya dengan helaian daun yang lepas. Daunnya sedikit bergelombang dan bercita rasa segar dengan tekstur renyah. Selain cocok sebagai campuran salad,  sering juga digunakan untuk  sandwich.



Radicchio

Berasal dari keluarga chicory. Memiliki daun berwarna merah gelap dengan semburat putih pada bagian batang. Bentuknya bulat atau memanjang dan rasanya sedikit pahit. Populer dipakai dalam sajian salad dari dapur Italia. Karena  agak pahit, radicchio kerap dimasak terlebih dahulu. Terkadang ditambah wine untuk memperkaya rasa selada merah ini.


Butterhead (var. Asparagina)

Termasuk dalam kelompok head lettuce (bentuk dan ukurannya seperti kepala). Bonggol daunnya tidak terlalu rapat. Dinamai butterhead karena daunnya bertekstur lembut dan terasa sedikit ‘manis’ dan gurih layaknya mentega. Lettuce jenis ini ada dua varian, yaitu hijau dan merah (Salanova red butterhead).
Cikal bakal butterhead lettuce ini berasal dari jenis lettuce lawas, yaitu silesia. Memiliki sebutan lain Boston lettuce atau Bibb lettuce untuk ukuran yang lebih kecil. Nama Bibb diperoleh dari nama seorang petani sayuran, Mayor John ‘Jack’ Bibb,  yang telah membudidayakan lettuce jenis ini pada tahun 1800-an, di Kentucky, Amerika Serikat

sources:
https://aanfarm.wordpress.com/2014/04/11/jenis-jenis-selada/
Haryanto, Eko. 2007. "Sawi & Selada". Jakarta: Niaga Swadaya
https://www.pertanianku.com/mengenal-varietas-selada/

CABAI (Capsicum sp.)

Cabai (Capsicum sp.) merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (Solanaceae) yang dikenal sejak dulu sebagai bumbu masakan.
Menurut sejarah, masyarakat yang pertama klai memanfaatkan dan mmebudidayakan tanaman cabai adalah suku inca (Amerika selatan), suku Maya (Amerika Tengah) dan suku Aztek (Meksiko) pada sekitar 2.500 SM. Pada masa itu mereka memanfaatkan cabai sebagai bumbu masakan. Orang yang pertama kali berjasa dalam penyebaran tanaman cabai adalah Christophorus Columbus (1451-1506), seorang pelaut dari italia yang pernah berlayar dan mendarat di pegunungan  Guanahani, yang kemudian dia namakan Pantai Salvador di kepulauan Bahama.
Di laut karibia pada tanggal 12 oktober 1492, Columbus menemukan penduduk asli di daerah tersebut memanfaatkan cabai sebagai bumbu masakan. Ia kemudian membawa pualgn biji-biji cabai ke negaranya untuk dikembangbiakan. Cabai yang dbawa Columbus ke spanyol adalah jenis cabai merah (Capsicum annum).
Tanaman cabai pertama kali masuk ke indonesia karena dibawa oleh pelaut portugis. Ferdinand Magelhaens (1480-1521) yang melakukan pelayaran atas prakarsa Spanyol. Pada tahun 1519, Magelhaens mendarat di pulau Maluku. Dalam pelayarannya melalui samudera Atlantik menuju lautan teduh, ia melewati sebuah selat yang selanjutnya disebut selat Magelhaens.

Manfaat Cabe
Mempercepat metabolisme tubuh :
Cabai rawit bisa mempercepat metabolisme tubuh Anda. Oleh karena itu berbahagialah bagi Anda yang tahan dengan rasa pedas cabe rawit. Karena mempercepat metabolisme tubuh, maka cabe rawit termasuk makanan yang dapat membantu menurunkan berat badan.
Membantu jantung:
Cabai rawit juga berguna bagi jantung Anda, karena dapat mencegah serangan jantung yang mematikan dalam hitungan detik. Hal ini karena karakteristik cabe rawit yang dapat membuka arteri di jantung.
Membantu  Pertumbuhan Rambut :
Cabai rawit juga dapat membantu pertumbuhan rambut Anda. Salah satu alasan utama dari masalah kebotakan adalah karena penurunan sirkulasi darah(darah tak lancar). Cabai rawit bila dioleskan pada kulit kepala akan meningkatkan sirkulasi darah, dan dengan demikian dapat membantu pertumbuhan rambut. Memang hal ini akan menyebabkan iritasi pada kulit kepala, akan tetapi ini akan memberikan manfaat yang baik.
Membantu Meringankan rasa nyeri :
Cabai rawit dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Banyak orang yang menderita sakit kepala, dan mengkonsumsi cabe rawit akan memberikan manfaat untuk mengurangi rasa sakit kepala migren. Makan cabe juga akan membantu orang yang menderita gejala sinus. Cabe rawit juga dapat membantu untuk mengurangi sakit gigi dan sakit gusi.
Membantu menurunkan Berat Badan :
Cabe rawit juga memiliki kemampuan untuk membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena capsaicin yang pedas pada cabe rawit akan membakar lemak, dan mengeluarkannya bersama keringat. Selain itu juga karena cabe rawit yang membantu meningkatkan metabolisme tubuh, yang juga dapat menurunkan berat badan lebih cepat. Makan cabai rawit juga akan menurunkan nafsu makan, sehingga cocok jika anda ingin membatasi makan saat diet.
Meredakan sakit tenggorokan :
Cabai rawit juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Campur cabai rawit dengan air, dan gunakan berkumur. Prosedur ini akan membantu memulihkan sakit tenggorokan dengan cepat.
Mencegah Tekanan Darah Tinggi:
Cabai rawit dapat membantu melancarkan peredaran darah, dengan cara mengurangi pembentukan dan penggumpalan darah. Oleh karena itu, cabai rawit adalah obat yang alami yang dapat membantu mengurangi dan mencegah tekanan darah tinggi.
Membantu menyembuhkan Infeksi :
Cabai rawit juga membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit akibat infeksi ,karena cabe memiliki sifat antijamur.
Membantu menyembuhkan Luka usus:
Cabai rawit juga dapat membantu menyembuhkan luka usus, yang dikarenakan pergerakan peristaltik saat menjalankan proses pencernaan. Sehingga cabe akan memberikan manfaat kepada kesehatan pencernaan, dan membantu menyembuhkan berbagai masalah pada usus.
Mencegah Kanker :
Manfaat yang paling penting dari mengkonsumsi cabai rawit adalah membantu mengurangi resiko kanker, serta dapat menghambat perkembangan sel kanker paru-paru dan kanker pankreas. Senyawa cabai rawit yang berkemampuan untuk ini tak lain adalah capsaicin yang memberikan rasa pedas. Proses ini dikenal dengan sebutan apoptosis .
 
Jenis-jenis tanaman cabai

Cabai rawit

Cabai rawit (Capsicum frutescens) dalam bahasa inggris dikenal  dengan nama Hot pepper atau bird's eye chili pepper. Dalam bahasa melayu dikenal dengan nama Cili padi, lada merah, lada mira. Dalam bahasa Thailand disebut Phrik kheenuu. Dalam bahasa china disebut La jiao, ye la zi. Dalam bahasa jepang disebut Kidachi tougarashi.
Tanaman cabai rawit memiliki morfologi: daun tunggal, agak bulat dan melebar, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, jumlah percabangan banyak, tinggi tanaman 50-120 cm, batang berbuku-buku, bertangkai, letak berselingan, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk bintang, bunga tunggal, berwarna putih, putih kehijauan, atau ungu.
Buah cabai rawit tegak, kadang-kadang merunduk, berbentk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-5 cm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah yang masak berwarna merah. Ukuran cabai rawit lebih kecil dibanding cabai keriting atau cabai merah besar, namun lebih pedas. memiliki biji dalam jumlah banyak, berbentuk bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kekuningan.

Cabai keriting

Cabai keriting adalah jenis cabai merah yang merupakan cabai hibrida, sering dibudidayakan oleh para petani karena memiliki produktivitasnya tinggi dan panen lebih cepat. kurang dari 75-120 hari. Selain itu tanaman cabai keriting juga mampu beradaptasi cukup bagus baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, disamping relatif tahan penyakit, produksinya tinggi. Buah cabai merah keriting berbentuk memanjang dan mengeriting dengan ujung meruncing, rasanya pedas, biji yang dihasilkan relatif banyak. Buah yang masih muda berwarna hijau, lalu coklat, setelah masak menjadi merah tua.

Cabai besar

Cabai besar adalah cabai merah yang merupakan salah satu jenis cabai hibrida yang sangat diminati oleh para petani untuk dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanamannya produktif dan memiliki pasar yang luas. Cabai besar memiliki ukuran yang relatif lebih besar dibanding cabai keriting. permukaannya lebih halus, tidak bergelombang. Cabai besar kalah pedas dibanding cabai rawit dan keriting.


Sources:
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/khasiat-manfaat-cabe-rawit-bagi-kesehatan.html
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/khasiat-manfaat-cabe-rawit-bagi-kesehatan.html

Komentar